Sabtu, 03 Maret 2012

Woww....Perempuan Ini Tiga Kali Mengubah Jenis Kelamin

London - Ia bernama Adeleh Deane. Penampilannya amat mencolok dengan rambut biru kehijauan, menggunakan anting-anting besar, cardigan kuning cerah, dan hampir di setiap bagian tubuhnya yang terbuka bertato. Setiap inci tubuhnya memperlihatkan Adeleh sebagai perempuan muda yang penuh percaya diri.

Tapi, di balik gayanya itu, Adeleh mengungkapkan sisi kelam masa lalunya saat ia dibesarkan sebagai anak laki-laki. Ia harus 'mengubah' kelaminnya hingga tiga kali demi mencari identitas seksualnya.

Saat berumur tiga tahun, ia menyadari ia adalah gadis cilik dan tumbuh dalam situasi yang sulit dan membingungkan. "Semua orang terus berkata bahwa aku laki-laki dan bermain dengan mainan anak laki-laki. Tapi aku tahu, aku ini perempuan," katanya kepada Eamon Holmes, presenter program This Morning di ITV, Sabtu, 3 Maret 2012, seperti dikutip Daily Mail edisi 3 Maret 2012.

Menurut dia, jelas dia perempuan hanya dalam kemasan laki-laki. "Aku digunakan agar dipanggil gay dan terus di-bully."

Lantaran merasa putus asa, Adeleh mengunjungi sebuah klinik spesialis pada usia remaja. Selama tinggal di tempat 'transisi' itu, ia memutuskan hidup sebagai perempuan tanpa operasi ganti kelamin. Namun, pada usia 20, dia memilih menjadi seorang pria bernama Adam.

Selama masa pendidikan, dia selalu dihadapkan pada masalah identitas. Ia menganggap dirinya transgender, lahir dalam jenis kelamin yang salah. Tapi, ketika dia berusia 28, dia diberi tahu bahwa dia interseks, suatu kondisi yang membuat manusia atau hewan memiliki karakteristik laki-laki dan perempuan serta tidak jelas jenis seksualnya. Setiap 2.000 bayi yang dilahirkan, setidaknya ada satu yang interseks. "Semuanya menjadi masuk dan terang-benderang," katanya.

Demi menemukan identitasnya, Adeleh menjalani operasi plastik di Thailand. Dia melakukan implan payudara dan hidung dalam dua kali operasi yang sukses.

Namun malapetaka terjadi ketika ia kembali untuk melakukan operasi lanjutan dengan potongan harga. "Saya harus implan pantat saya agar terasa berat di bagian bawah. Kedengarannya sombong, tapi itu penting bagi saya," kata Adeleh. Akibat operasi murah itu, implannya pecah dan membuatnya sakit kronis. Adeleh memutuskan pulang ke Inggris dan mengobati sakitnya.

(tempo.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar