Rabu, 29 November 2017

Begini Cara Mengetahui Teman yang Telah Memblokir Anda di Facebook


Facebook

Lewat media sosial, Facebook pengguna bisa mencapai ratusan, hingga ribuan jumlah pertemanan. Namun terkadang, pertemanan di Facebook bisa saja berakhir, karena telah diblokir oleh salah seorang teman, dengan alasan tertentu.

Dilansir dari laman Metro Rabu (29/11), ada cara untuk mengetahui apakah seorang teman telah memblokir Anda dari Facebook. Ketika seseorang memblokir Anda di Facebook, pengguna secara efektif menjadi tidak terlihat oleh Anda di situs atau aplikasi, dan menghilang secara online. Anda tidak dapat melihat profil mereka, mengirim permintaan pertemanan, mengirim pesan, memberi komentar atau melihat komentarnya di Facebook jika seseorang memblokir Anda.

Salah satu hal pertama yang dapat Anda coba adalah, mencari nama pengguna di Facebook dan jika Anda tidak dapat menemukannya, ini berarti salah seorang teman mungkin telah memblokir Anda. Pengguna dapat mengatur privasi mereka sedemikian rupa, sehingga tidak dapat ditemukan dengan pencarian sederhana.

Kemudian jika Anda mengetahui teman bersama orang tersebut di Facebook, Anda harus melihat daftar teman mereka, dan jika pengguna yang Anda cari tidak ada di sana, Anda mungkin telah diblokir.

Profil seseorang bisa saja dinonaktifkan sendiri, atau oleh Facebook setelah melanggar persyaratan Facebook. Salah satu cara pembuktian lain untuk mengetahui apakah Anda telah diblokir, atau tidak adalah dengan mencari percakapan lama dengan orang tersebut di messenger Facebook. Klik pada percakapan, dan jika foto pengguna menampilkan foto profil Facebook default, serta Anda tidak bisa mengklik namanya, seseorang pasti sudah memblokir Anda.

Apabila Anda mencoba mengirim pengguna pesan Facebook akan mengatakan ada kesalahan. Jika orang tersebut hanya menonaktifkan akun Facebook mereka, akan ditampilkan pengguna Facebook dalam huruf tebal daripada nama sebenarnya.

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Selasa, 31 Oktober 2017

Siap-siap! Polri Gelar Operasi Zebra Mulai Hari ini

Jakarta - Siapkanlah seluruh kelengkapan Anda dalam berkendara. Mulai 1 November ini Polri akan menggelar Operasi Zebra.

Gelar pasukan dalam rangka kesiapan Operasi Zebra tahun 2017 digelar di halaman NTMC Korlantas Polri, Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Rabu (1/11/2017) pukul 07.00 WIB.

Kakorlantas Polri Irjen Roycke Lumowa hadir dalam apel ini. Para pejabat Polri lainnya juga hadir seperti Kadiv Propam Mabes Polri Brigjen Refdi Andri.

"Operasi Zebra digelar dari tanggal 1 sampai 14 November," ujar Roycke. Dia mengatakan, kegiatan ini digelar serentak di seluruh Indonesia.
Suasana Gelar Pasukan Operasi Zebra 2017Suasana Gelar Pasukan Operasi Zebra 2017 Foto: Zunita Amalia Putri/detikcom
Roycke menyatakan, tujuan operasi ini antara lain untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Dia juga berharap masyarakat nantinya akan lebih tertib berkendara.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sebelumnya menyatakan akan menggelar razia mulai hari ini hingga 14 hari ke depan. Razia ini bersandikan'Operasi Zebra Jaya 2017'.

Polda Metro Jaya mengerahkan 1.888 personel gabungan dari polisi, TNI dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Pelaksanaan operasi digelar secara stasioner dengan titik yang berubah-ubah.

Dalam operasi ini, polisi akan lebih banyak mengedepankan pola represif atau penilangan terhadap pelanggar. 
(hri/dkp)

Sumber : www.detik.com

Senin, 28 Agustus 2017

Puisi Romantis Bapak Jusuf Kalla tentang Perjuangan Mendapat Cinta Mufidah


Dalam acara Syukurun 50 Tahun Pernikahan, Wakil Presiden HM Jusuf Kalla rupanya punya kado istimewa untuk istri tercinta Mufidah Kalla. JK biasa ia disapa, memberikan kado puisi untuk Mufidah.

Puisi itu dia buat sendiri di dalam ruangan perpustakaannya. Sebelum JK naik ke atas panggung untuk membacakan puisi, salah satu anaknya, Solihin Kalla memberikan kata sambutan.
"Saya berbicara di sini karena saya tidak bisa menari dan menyanyi. Saya diminta untuk berbicara terakhir. Sekali lagi terima kasih atas kehadiran bapak dan ibu sekalian pada acara ulang tahun perkawinan ke-50 orang tua kami, Ida dan Ucu. Barusan kita menyaksikan cuplikan video sedikit cerita tentang ibu dan bapak kami," kata Solihin Kalla di The Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Minggu (27/8).
"Mulai dari istilah sekarang PDKT sampai hari ini yang sudah 50 tahun. Perjalanan yang sangat panjang yang mana cerita mereka tidak akan muat bila dituangkan dalam video tadi, tapi semoga cuplikan tadi dapat menginspirasi kita semua terutama kami anak, cucu mereka agar kami dapat hidup bahagia seperti Ucu dan Ida," lanjut dia.
Kemudian Solihin Kalla pun mengundang kedua orang tuanya untuk naik ke atas panggung. Tepuk tangan dari para hadirin pun mengiringi langkah JK dan Mufidah ke atas panggung.
JK memakai setelan jas, kemeja serta peci warna hitam. Sementara Mufidah memakai baju kebaya warna merah jambu dengan hiasan emas serta kerudung dan selendang warna hijau.

Joko Widodo di Syukuran 50 tahun Pernikahan JK

Joko Widodo di Syukuran 50 tahun Pernikahan JK (Foto: Dok. Setwapres)
"Yang saya hormati Pak Jokowi dan Ibu, Pak Habibie, Pak Try, hadirin, hadirat. Sebenarnya sudah lengkap, tapi anak-anak saya minta saya bicara, tapi tidak boleh bicara dalam pidato tapi dalam puisi. Setahu saya baru satu kali bikin puisi waktu di Ambon dulu. Sekarang terpaksa buat kedua kalinya," seloroh JK yang mengundang tawa hadirin.
JK kemudian mulai membacakan puisinya yang menceritakan kisah cintanya dengan Mufidah Kalla sejak sebelum menikah. Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Widodo dan hadirin menyimak dengan seksama.
"Setengah Abad yang Indah. Di hari Minggu yang sama setengah abad yang lalu kita duduk bersanding dengan penuh bahagia. Di aula Hotel Negara Makassar yang pada waktu itu cukup terpandang. Sekarang sudah bubar itu hotelnya. Setelah pagi ini akad nikah di rumahmu yang dipenuhi para keluarga. Itu hari terindah dalam hidupku," ucap JK yang kemudian mengundang tepuk tangan hadirin.
Berikut puisi lengkap JK untuk sang istri:
Setengah abad yang indah. Di hari minggu yang sama setengah abad yang lalu, kita duduk bersanding dengan penuh bahagia di aula Hotel Negara Makassar yang pada waktu itu cukup terpandang. Sekarang sudah bubar itu hotel. Setelah paginya akad nikah di rumah, yang dipenuhi para keluarga, itu hari terindah dalam hidupku.
Aku pertama kali melihatmu, waktu kita di SMA. Kita bersebelahan kelas, karena kau adik kelasku. Aku terpesona dengan kesederhanaanmu, walaupun kau sempat tak peduli padaku. Aku menyukaimu pada detik pertama aku melihatmu. (Hadirin tepuk tangan)
Tujuh tahun lamanya aku berusaha untuk mendekati dan meyakinkanmu. Tapi engkau seperti jinak jinak merpati. Sama dengan nama jalan di depan rumahmu,, Jalan Merapti Nomor 4. Antara mau dan tidak, sering membingungkan tidak jelas. Aku bersabar berjuang dengan waktu. Namanya pacaran tapi kurang asyik seperti teman-teman saya yang lain.
Ke mana-mana kau dikawal oleh adik-adikmu kayak Paspampres saja. Walaupun aku punya vespa, tapi kamu enggak pernah mau dibonceng. Selama tujuh tahun kita hanya sekali nonton bioskop. Itupun dengan teman temanmu, sehingga untuk bisa memgang tanganmu saja, sangat sulit.
Tapi kutahu hal yang sulit biasanya berakhir manis. Akar budaya kita memang berbeda, antara Bugis dan Minang. Orang tuamu kadang-kadang was-was dan khawatir karena engkau anak perempuan satu satunya. Adiknya laki-laki semua.
Orang tuaku begitu pula sering salah mengerti adat Minang. Kenapa perempuan lebih banyak menentukan, perbedaan yang nyaris menduakan kita. Kalau ke rumahmu harus siap untuk sabar mendengar petuah bapakmu dengan suara yang pelan. Seperti guru menasihati muridnya, karena memang bapak dan ibumu juga guru. Aku ingin menemuimu tapi bapakmu menyembunyikanmu.
Kau baru dipanggil ke luar kalau saya permisi pulang. Sebenarnya itu termasuk perilaku yang kejam (disambut tawa hadirin). Datang ke rumahmu sore hari sebelum magrib. Begitu magrib aku berdiri dengan fasih. Keluar salat berjamaah yang diimami oleh bapakmu.
Ini juga penting dengan bapakmu aku juga lagi salat. Setelah tamat SMA kau bekerja di BNI, sambil kuliah sore. Sampai kuliah aku juga bekerja di kantor bapakku, agar bisa sering terbang ke bank menyetor tabunganku. Sekali seminggu aku minta menjadi asisten dosen dan mengajar di kelasmu tanpa honor. Semua itu agar aku bisa bertemu denganmu dan melihat senyummu.
Berat sekali perjuanganku, tapi demi menatap mata beningmu. Akhirnya kau luluh juga. Ayahku akhirnya memahami perbedaan adat kita, selain buku dan sahabatnnya memberi nasihat, mungkin juga setelah membaca buku Hamka, tenggelamnya Kapal Van Der Wijk. Semua itu karena untuk melihat senyummu, yang mana tadi tuh kelewat. (hadir tertawa).
Saat orang tuaku melamarmu untuk jadi istriku, aku melihat cakrawala tersenyum perjuangan cinta bertahun tahun yang berbuah manis. Setelah kita menikah aku menjalankan perusahaan ayahku. Kau sekretaris, merangkap keuangan karena kita belum bisa mengangkat pegawai tambahan. Jadi gajinya dobel.
Di samping mengasuh anak juga mengurus rumah dengan baik. Lima anak kita kau asuh sendiri tanpa suster suster seperti cucu kita sekarang. Kau bagaikan wonder women untukku. Selama 50 tahun kau chief terbaik yang ku kenal, karenanya jarang sekali kita makan di restoran. Di kantor pun setiap hari kau kirim makanan. Teman teman selalu menunggu apa yang akan kau hidangkan. Kau tahu cintamu terus mengitariku karena hidangan enak yang kau buat.
50 Tahun kita jalani, 33 tahun di Makassar dan 17 tahun di Jakarta. Sungguh suatu perjalanan yang panjang. Kita jalani hidup tanpa mengubah cara, kita tidak berubah kecuali di jalan kalau macet. Karena banyak polisi.
Aku suka kesederhanaanmu sejak pertama aku melihatmu dan sekarang kesederhanaanmu terindah. Secara ekonomi, gaji pejabat negara tidak besar, termasuk bapak Jokowi juga tidak besar. Lebih besar hasil usahamu yang bermacam macam. Dari menanam bunga sampai tambak udang yang kau urus dari meja riasmu sampai menelepon. Mungkin perpaduan semangat Minang dan Bugis yang kau alami. Kau perempuan hebat istriku, dalam aura kesederhanaanmu tersimpan energi yang dahsyat.
Orang bugis tak fasih berkata kata indah. Kecintaannya ditunjukkan oleh perilaku, bahasa tubuh, dan senyumnya. Untuk romantispun aku tak pandai ucapkan dengan kata-kata. Karena itu aku minta maaf kepadamu, karena selama 50 tahun aku tak pernah beri bunga sambil berucap i love you.
Terima kasih.
Usai membacakan puisi, tiba-tiba muncul teriakan dari cucu JK, "cium..cium..cium." Akhirnya JK mencium istrinya disambut tepuk tangan.

Jusuf Kalla bersama sang istri

Jusuf Kalla bersama sang istri (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)