Kamis, 01 Maret 2012

Kering likuiditas, Langit Biru tak bagi bonus

Kering likuiditas, Langit Biru tak bagi bonus

TAngerang. Investor Koperasi Langit Biru (KLB) masih harus bersabar menikmati bonus di bulan Februari. Pengunduran jadwal pembayaran bonus itu merupakan hasil mediasi antara Jaya Komara, Ketua KLB, dengan investor KLB yang berlangsung di kantor pusat KLB, Rabu, 29 Februari 2012.

Ada beberapa keputusan dalam pertemuan tersebut. Pertama, mengenai bonus bulan Februari yang belum dibayarkan akan dilanjutkan pembayarannya di bulan April 2012. Sedang bonus Maret, hanya akan dibagikan untuk investor yang mendaftar selama 1-31 Januari 2012.

Kedua, bagi pendaftar tanggal 21-31 Desember 2011, pihak manajemen berjanji akan menyediakan loket khusus. Proses pembayaran nantinya akan disesuaikan dengan tanggal pendaftaran yang tercantum di kuitansi asli.

Ketiga, manajemen KLB telah memutuskan pembagian bonus, selanjutnya disesuaikan dengan tanggal pendaftaran, yang tertera di kuitansi. Jadi, pembayaran bonus tidak lagi berlangsung antara tanggal 1 hingga 10 setiap bulan.

Jaya berkilah, pembagian bonus untuk Februari tertunda gara-gara pemalsuan kuitansi. Akibatnya, masih menurut Jaya, bonus yang harus dibayar melebihi estimasi.

Dia menyebut, jumlah bonus yang harus dilunasi KLB ke investor per Februari 2012 adalah Rp 120 miliar, lebih besar daripada perkiraan, yang hanya Rp 90 miliar.

Jaya enggan menyebutkan berapa nilai dana yang kini dikelola KLB. Sedang, jumlah investor KLB saat ini adalah 129.000 orang.

Pengurus KLB mengakui kesulitan likuiditas di bulan ini. "Dananya kurang, saya harus cari dana lain, salah satunya dari aset tambang bijih besi," kata Jaya. Kendati rencana penjualan aset sudah digagas sejak lama, namun pelaksanaan penjualan tidak semudah membalik tangan.

Investor lega

Jaya mengakui, manajerial KLB masih sangat lemah. Akibatnya, kinerja KLB tersendat. Jaya berjanji tidak akan meninggalkan KLB dan akan menjaga sistem investasi ini.

Setelah mendengar penjelasan langsung dari Jaya mengenai kondisi terkini KLB, para pemodal koperasi itu terlihat tenang. Banyak investor KLB yang masih sangat percaya dengan sistem investasi tersebut. Ambil contoh Maman, yang menyatakan kegembiraannya. "Saya senang ustad Jaya berjanji tetap menjalankan KLB," kata dia. Maman optimistis, Jaya akan menepati janjinya.

Maman datang ke kantor pusat KLB di Cikasungka sebagai wakil dari sekitar 140 orang penyerta modal. Total dana yang ditempatkan oleh Maman dan orang yang diwakilinya mencapai Rp 120 juta. Ia mengaku, awalnya kesulitan menjelaskan kepada downline terkait bonus yang tersendat. "Setelah dapat penjelasan dari ustad Jaya saya jadi lebih yakin," kata dia.

Maman bercerita downline dia ada yang sampai menggadaikan mobil dan rumah untuk diinvestasikan di KLB. "Untungnya besar, jadi kenapa tidak," terang Maman.

Iman yang juga menyertakan modal di KLB, mengaku tetap mengawasi kinerja KLB. "Saya pegang janji yang sudah disampaikan," ucap dia. Padahal, Iman sempat pesimistis ketika rencana pembagian bonus gagal berlangsung pada Sabtu lalu (25/0).

Namun, ia melunak setelah mendengar janji-janji yang dilontarkan oleh Jaya Komara. "Ya, kami melihat saja perkembangannya. Kita beri waktu kepada KLB hingga April nanti, seperti apa," kata dia. Iman mengantongi 126 kuitansi dengan total dana sebesar Rp 130 juta.

Seorang sponsor yang tidak ingin disebutkan namanya juga sudah tidak khawatir lagi setelah mendapat penjelasan dari Jaya. Padahal sebelumnya, ia mendengar kabar kalau Jaya melarikan diri dan dana KLB diselewengkan. "Saya pegang banyak, kalau sampai terjadi sesuatu dengan KLB saya harus apa," kata pria yang tinggal di Tangerang.

Pria tersebut mengaku sangat lega setelah mendengar ceramah Jaya. Ia mengaku masih percaya ke para pengurus KLB. "Pembayaran bonus tertunda tidak apa, yang penting tetap lancar dan janji-janji dipenuhi," papar dia.

(kontan.co.id)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar