Sabtu, 17 Maret 2012

Cara Ampuh Menghentikan Ketergantungan Rokok



Canterbury
-- Poster yang menerangkan bahaya merokok ternyata tak membuat perokok berhenti mengisap asap. Tapi justru kecaman dan permusuhan dari orang lain yang membuat perokok kapok.

Pada 2008, Inggris menjadi negara pertama di Eropa yang mengharuskan ditempelkannya foto dampak negatif merokok. Kebijakan ini ditempuh dengan asumsi unsur ketakutan mampu menggugah perokok berhenti merokok.

Dua ahli psikologi dari Canterbury Christ Church University, Inggris, Masi Noor dan Caroline Wood, tak sependapat mengenai asumsi tersebut. Mereka merancang eksperimen dengan pendekatan banyak model. Dalam eksperimen ini, mereka menerapkan faktor-faktor yang selama ini membuat perokok berpikir ulang untuk meneruskan kebiasaan mengisap asap.

Terdapat empat faktor yang dianggap membuat kapok perokok. Pertama, rasa takut yang dihadirkan bersama poster peringatan bahaya rokok dan ancaman kematian yang menyertainya. Kedua, pemrosesan informasi, menyangkut apakah seseorang terpengaruh oleh informasi. Ketiga, sifat munafik orang yang melakukan kampanye antirokok. Keempat, keinginan seseorang mencapai tujuan tertentu.

"Pendekatan multimodel adalah yang pertama. Hasilnya bisa jadi bahan pertimbangan kampanye berhenti merokok," ujar Wood melalui siaran pers, Kamis, 15 Maret 2012.

Setelah mengutak-atik empat faktor tersebut, psikolog sampai pada satu kesimpulan, yaitu perokok berhenti merokok jika mendapat perilaku negatif dari orang di sekitarnya.

"Eksperimen memperlihatkan rasa ingin berhenti merokok timbul dari keluhan orang lain atas perilaku perokok," kata Noor.

Sumber : tempo.co

Kampanye antirokok yang disampaikan melalui poster memang tak berpengaruh banyak bagi perokok. Namun psikolog menilai langkah ini cocok untuk pencegahan. Anak muda dan orang belum merokok cenderung berpikir ulang untuk memulai membeli dan mengisap rokok setelah melihat poster menyebutkan racun berbahaya yang terkandung di dalam rokok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar