Rabu, 15 Februari 2012

Parcel Cokelat Disisipi Kondom


image

Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Rohmani menyoroti adanya parcel berisi coklat dengan disisipi kondom untuk hadiah perayaan Hari Valentine yang ditujukan pada generasi muda yang belum menikah.

Dalam pernyataannya melalui surat elektronik di Jakarta, Rabu, ia menilai kenyataan tersebut sebagai bukti kegagalan negara menjaga identitas bangsa.

"Perilaku hubungan seks di luar nikah merupakan budaya impor. Hal ini sangat jauh dari identitas bangsa. Semua agama di negeri ini tidak membenarkan hubungan seks diluar nikah," katanya.

Di samping itu, Rohmani mengatakan pendidikan karakter bangsa yang selama ini digembar-gemborkan pemerintah belum berhasil.

Menurut dia, seharusnya pendidikan karakter yang dikampanyekan pemerintah mendekatkan remaja pada budaya dan identitas bangsa.

"Negara menghabiskan miliaran rupiah untuk pendidikan karakter. Namun kita tidak melihat hasilnya. Seharusnya, pendidikan karakter itu bisa menangkal budaya permisif yang datang dari barat," kata anggota Komisi X yang membidangi masalah pendidikan, olahraga, pariwisata dan kebudayaan itu.
    
Ia mengatakan bahwa pemerintah harus bekerja keras dalam membangun karakter anak-anak bangsa.
    
"Mereka harus menjadikan budaya bangsa sebagai identitasnya. Jangan seperti sekarang ini, anak-anak bangsa menjadi konsumen budaya asing yang belum tentu sesuai dengan budaya timur," katanya.
    
Menurut dia, peran serta pemerintah dalam menjaga anak-anak bangsa dari gempuran budaya asing sangat penting, mengingat budaya bagian dari sistem keamanan nasional.
    
"Budaya luhur bangsa harus ditanamkan kepada anak-anak kita. Kita boleh ambil yang positif dari budaya asing," demikian Rohmani.

Sumber : sehat.news

Tidak ada komentar:

Posting Komentar