Rabu, 10 April 2013

13 Hal Ini Bisa Membuat Seks Jadi Terasa Menyakitkan




Ilustrasi (dok: Thinkstock)

Jakarta, Bercinta seharusnya terasa nikmat dan menyenangkan. Tak heran jika tak muncul perasaan luar biasa atau puas setelah bercinta maka seseorang akan merasa khawatir hingga frustasi dibuatnya. Padahal bisa jadi ketidaknyamanan yang Anda rasakan saat bercinta adalah pertanda dari adanya kondisi medis tertentu, tapi tak menutup kemungkinan jika ada pemicu sederhana lainnya.

Deborah Coady, MD, penulis buku Healing Painful Sex dan pendiri healingpainfulsex.com pun memaparkan 14 penyebab seks terasa menyakitkan seperti halnya dilansir cosmopolitan, Rabu (10/4/2013) berikut ini.

1. Vagina kaku
Jika penis pasangan terasa menyakitkan ketika penetrasi, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menghabiskan banyak waktu untuk foreplay. Pasalnya semakin terangsang maka otot-otot vagina Anda akan semakin rileks, apalagi saat terangsang vagina akan melebar sehingga penetrasi takkan terasa menyakitkan.

Anda juga bisa meminta pasangan memijat kedua sisi dan dasar vagina agar otot vagina menjadi lemas. Ketika penetrasi, gunakan pelumas dan lakukan secara perlahan-lahan. Hal lain yang dapat mengatasi rasa nyeri ketika bercinta adalah biasakan untuk memasukkan sebuah vibrator ke dalam vagina selama 15 menit agar vagina terbiasa tak tegang.

2. Terlalu sering mengenakan celana pensil
Makin banyak pengguna skinny jeans atau biasa disebut dengan celana pensil menyebabkan meningkatnya jumlah wanita yang dilaporkan mengalami iritasi klitoris karena ketatnya celana tersebut.

Untuk itu, jangan sering-sering menggunakan celana pensil dan oleskan minyak alami seperti vitamin E murni, minyak zaitun atau minyak kelapa dan aquaphor satu atau dua kali sehari agar iritasi itu tak menghantui Anda.

3. Duduk berjam-jam di depan komputer
Duduk dalam waktu yang lama akan membuat otot panggul dasar Anda menjadi kram sehingga menurunkan aliran darah ke area vagina, termasuk menyebabkan radang pada saraf-saraf organ di bawah pinggang yang pada akhirnya berkontribusi terhadap ketidaknyamanan saat bercinta.

Agar hal itu tak terjadi, berdirilah dan berjalan kaki mengelilingi rumah atau kantor untuk mengambil minum atau ke kamar kecil dan meregangkan otot-otot Anda.

4. Rambut kemaluan pasangan terlalu tajam
Pria yang menjaga kondisi kebersihan kemaluannya tentu patut diapresiasi tapi rambut-rambut kecil yang tajam di sekitar penis terkadang mampu menggores kulit lembut di sekeliling vagina. Untuk menghaluskan rambut-rambut itu, berilah si dia pijat seksi dengan menggunakan minyak yang biasa Anda gunakan.

5. Vagina kurang licin
Kurangnya lubrikasi merupakan salah satu alasan utama mengapa wanita mengalami nyeri saat bersenggama dan bisa jadi ada beberapa kemungkinan mengapa Anda tak kunjung 'basah' di bawah sana. Diantaranya karena kadar hormon estrogen yang berkurang beberapa hari setelah menstruasi; konsumsi pil kontrasepsi dan kecenderungan kulit wanita yang lebih mudah kering daripada pria.

Tentu saja, alasan yang paling sering dikemukakan oleh para wanita adalah kurangnya rangsangan. Jadi jangan pelit-pelit untuk urusan foreplay, kalau perlu gunakan pelumas jika memang dibutuhkan.

6. Deadline pekerjaan
Otot vagina sangat responsif terhadap stres dan jika Anda mengkhawatirkan sesuatu maka otot organ itu akan menegang sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan selama bercinta. Pemicu ketegangan vagina lainnya adalah olahraga seperti balet dan berkuda.

Olahraga tak masalah, asalkan sebelum Anda bercinta dengan pasangan, luangkan beberapa waktu untuk merilekskan otot vagina dengan cara melepaskan semua beban pekerjaan dari pikiran Anda. Misalnya dengan jalan-jalan, membuat kue kesukaan suami atau meminta suami memijat kaki Anda.

Anda juga bisa mencoba meletakkan handuk hangat di atas pinggang atau bermain-main dengan vibrator Anda. Pasalnya rangsangan bukan semata relaksan otot alami tapi juga menjadi semacam pijat mini sehingga membuat Anda rileks sepenuhnya.

7. Kekenyangan
Perut kenyang akan memberikan tekanan tambahan pada panggul sehingga membuat seks Anda tak terasa nyaman. Jadi makanlah sayuran dan berolahraga secara teratur agar sistem pencernaan juga menjadi lancar.

Sebaliknya jagalah kesehatan lubang ekskresi Anda karena jaraknya yang begitu dekat vagina. Pasalnya jika anus mengalami iritasi maka bisa jadi area vagina juga akan ikut-ikutan cedera. Yang paling utama hindari menggosok anus secara berlebihan (dapat menyebabkan retakan kecil di kulit anus) dan haluskan dengan minyak alami di penjuru area tersebut.

8. Kebelet pipis
Minuman berkafein seperti kopi atau makan pedas dapat mengiritasi kandung kemih Anda sehingga Anda akan sering merasa kebelet pipis saat bercinta. Pastikan juga Anda ke kamar mandi terlebih dulu sebelum beraktivitas di atas ranjang.

9. Muncul gejala PMS
Tepat sebelum menstruasi, biasanya akan terjadi pembengkakan di sepanjang rahim sehingga Anda menjadi lebih sensitif terhadap setiap pergerakan si dia dan dorongan dari penis akan membuat serviks Anda mendadak kram. Apalagi sejumlah wanita cenderung mengalami peningkatan sensitivitas pada ovariumnya pasca-ovulasi.

Hal ini dapat disiasati dengan menggunakan posisi seks woman-on-top sehingga Anda dapat mengendalikan sudut dan kedalaman penetrasi, termasuk menghindari nyeri karenanya.

10. Lari jarak jauh
Otot vagina terhubung dengan otot-otot di panggul, kaki dan punggung. Itulah mengapa jika Anda mengalami cedera otot, terjatuh dengan pantat atau punggung menyentuh tanah terlebih dulu maka hal ini dapat menciptakan tekanan atau iritasi saraf pada panggul. Tapi jika cedera itu telah diperbaiki (bisa dengan peregangan, handuk hangat atau es batu) maka seks seharusnya akan terasa nikmat lagi.

11. Si dia mengenai G-spot Anda
G-spot memang sumber orgasme terbesar yang dimiliki wanita, tapi pada waktu yang bersamaan titik ini juga bisa membuat Anda merasa ingin buang air kecil atau kebelet pipis. Jika Anda tak ingin hal itu terjadi atau merasa tak nyaman ketika si dia berhasil mengenai G-spot Anda maka lebih baik ganti posisi seks Anda.

12. Mencukur rambut kemaluan
Mencukur dan waxing rambut kemaluan dapat menyebabkan iritasi vagina bagi sebagian wanita. Lembabkan area yang terkena radang dengan minyak alami dan hindari krim-krim yang mengandung propylene glycol karena vagina bisa jadi sensitif karenanya.

Untuk menghindari efek samping mencukur rambut kemaluan, lain kali pilihlah laser hair removal yang lebih aman.

13. Alergi
Karena area vagina mengandung begitu banyak membran mukus, maka reaksi alergi apapun bisa dengan mudah terjadi di bawah sana.

Jadi ketika Anda merasakan gatal, bengkak atau sensasi terbakar ketika bercinta, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda baru makan sesuatu, apakah Anda meminum obat baru atau menggunakan produk seperti tampon beraroma. Dari situ Anda bisa mengetahui apakah Anda mengalami alergi tertentu atau tidak. Tapi jika gejala-gejala itu tak kunjung reda dalam 1-2 hari, segera temui dokter Anda.


Sumber: http://health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar