Jumat, 09 Maret 2012

Menang 2-0, Brunei Kubur Mimpi Indonesia


KOMPAS/KORANO NICOLASH LMS
Berlatiih - Setelah ikut berlatih bersamaa pemainnya, Kamis (8/3/2011) di Stadion Bomba, Barakas, Brunei Darussalam, Widodo C Putra, pelatih tim U-21 Indonesia juga memberikan latihan tendangan penalti yang tidak hanya dilakukan pemain penyerang, seperti Andik Vermansah, tetapi juga pemain lainnya.


BANDAR SERI BEGAWAN,
 Indonesia harus kembali menelan pil pahit setelah menelan kekalahan di partai puncak turnamen Asia. Tim nasional U-21 harus rela kalah 0-2 dari Brunei Darussalam di final turnamen Hassanal Bolkiah Trophy 2012 di Hassanal Bolkiah National Stadium, Jumat (9/3/2012). Mimpi Indonesia dihempaskan oleh dua gol tuan rumah yang dicetak Md Afi bin Aminuddin dan Adi bin Said.

Pertandingan dimulai dengan tempo cepat pada menit-menit awal. Baik Indonesia maupun Brunei bergantian melakukan serangan ke gawang lawan. Pada menit ke-6, Brunei mendapat peluang melalui Md Azeri bin Zahari. Sayang, tendangannya dari luar kotak penalti masih lemah, dan mampu diantisipasi kiper Aji Saka.

Indonesia pun bukan tanpa serangan. Beberapa kali kombinasi serangan yang dibangun Andik Vermansyah, Kurniawan, Yoshua Pahabol cukup merepotkan barisan pertahanan Brunei. Miko mendapat peluang pada menit ke-24. Namun, tendangannya menerima umpan dari Pahabol masih dapat diantisipasi barisan pertahanan Brunei.

Sepanjang pertengahan babak pertama, kedua tim masih melancarkan serangannya masing-masing. Kedua tim beberapa kali melakukan serangan balik cukup cepat dalam babak ini. Namun, rapinya barisan pertahanan kedua kubu, membuat sejumlah serangan lebih banyak hanya berkutat di lapangan tengah.

Tempo permainan melambat memasuki menit akhir. Indonesia tampak kesulitan menembus jantung pertahanan Brunei. Sedangkan Brunei, hanya mengandalkan serangan balik yang tidak terlalu membahayakan barisan belakang Indonesia yang tampil dengan konsentrasi cukup baik.


Brunei bangkit


Memasuki paruh kedua, tempo pemainan masih berlangsung dengan tinggi. Baru tiga menit babak kedua berlangsung, akhirnya Brunei mampu mengubah skor lebih dulu melalui Md Afi bin Aminuddin pada menit ke-48. Gol berawal dari kurang sempurnanya bek Samsul Arifin dalam mengantisipasi umpan silang pemain Brunei. Bola kemudian jatuh ke kaki Aminudin. Tanpa ampun, ia melepaskan tembakan keras yang tak mampu dihalau kiper Aji.

Ketinggalan satu gol membuat mental pemain Brunei melejit. Beberapa kali tim asuhan Feisal Eusoff itu melakukan serangan berbahaya di lini pertahanan Indonesia. Sebaliknya, Indonesia pun mencoba keluar tekanan. Pelatih Widodo C Putro kemudian memasukan Fadly M menggantikan Miko pada menit ke-49, untuk menambah daya serang melalui lini tengah "Garuda Muda".

Indonesia terus berusaha menekan pertahanan Brunei. Namun, keasyikan menyerang, membuat konsentrasi pemain bekalang Indonesia berkurang. Hal itu kemudian mampu dimanfaatkan pemain Brunei untuk mencetak gol kedua melalui Adi bin Said pada menit ke-75. Melalui serangan balik yang cepat, Adi bin Said melakukan aksi dari sisi kanan lebih dahulu, sebelum melepaskan tendangan keras yang masuk ke arah gawang Indonesia.

Menjelang menit akhir pertandingan, Indonesia masih berupaya untuk memperkecil ketinggalan. Beberapa kali Andik, Fadly, dan Pahabol mendapatkan peluang di depan gawang Brunei. Akan tetapi, dari sejumlah peluang tersebut tidak ada satupun yang mampu dikonversikan menjadi gol. Skor 2-0 untuk kemenangan Brunei itu pun tidak berubah hingga wasit meniup peluit panjang.

Kekalahan ini melengkapi daftar kekalahan di partai puncak. Sebelumnya, Indonesia menderita dua kali kekalahan di partai final di ajang berbeda tingkat Asia. Pertama, timnas kalah di Piala AFF 2010, dan SEA Games 2011 melawan tim yang sama, yakni Malaysia.

Susunan pemain:
Indonesia: Aji Saka; Syaiful Indra Cahya, Samsul Arifin, Kurniawan, Ridwan Awaludin, Achmad Faris Ardiansyah, Nurmufid Fastabiqul Khairot, Agus Nova Wiantara, Miko Ardiyanto (Fadly M 49), Yosua Pahabol, Andik Vermanshah

Brunei Darussalam:
 Md Fakrul Zulhazmi bin Yussof; Adi bin Said, Md Hendra Azam bin Md Idris (Reduan bin Hj Petara 62), Abd Mu'iz bin Sisa, Hazwan bin Hamzah, Md Afi bin Aminuddin, Md Aminuddin Zakwan bin Tahir, Md Azri bin Zahari, Md Azwan Ali Rahman, Md Nurikhwan bin Othman, Md Najib bin Hj Tarif
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar